get your own embeddable forum with Talki

Senin, 13 Mei 2013

Nama Menkeu Baru Makin Tersingkap


Penulis : Didik Purwanto | Senin, 13 Mei 2013 | 16:24 WIB

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Chatib Basri disebut-sebut menjadi kandidat kuat menjadi Menteri Keuangan.

TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, menteri keuangan yang baru masih dari kalangan anggota kabinet saat ini. Namun, Hatta masih enggan menyebut namanya.

"Tunggu saja sampai dilantik besok. Yang jelas masih dalam lingkungan kabinet kita dan dia adalah yang jelas bukan dari partai politik," kata Hatta saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (13/5/2013).

Hatta menganggap bahwa sosok menteri keuangan yang baru ini merupakan sosok dari kalangan profesional. Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin agar posisi menteri keuangan tidak dijabat dari kalangan partai politik.

Hatta menambahkan bahwa kriteria menteri keuangan yang baru, seperti yang disampaikan oleh Presiden, adalah sosok yang memiliki integritas dan kapabilitas, yang dalam hal ini adalah menggeluti dan mengerti dunia keuangan secara penuh dan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi secara utuh.

Di sisi lain, menteri keuangan adalah sosok yang harus mampu menjaga kebijakan-kebijakan yang terkait dengan insentif fiskal dan khususnya tentang investasi. "Sehingga, menteri keuangan ini pun harus mampu membangun iklim investasi yang baik," tambahnya.

Disinggung soal Chatib Basri yang akan menjabat sebagai menteri keuangan yang baru, Hatta pun enggan berkomentar, "Tunggu saja besok. Sekaligus akan dilantik Presiden," katanya.
Hal ini diungkapkan Hatta menanggapi santernya kabar yang menyebutkan bahwa Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri akan menjadi menteri keuangan.

Editor :
Bambang Priyo Jatmiko


Siapakah Menkeu yang Baru?


Minggu, 12 Mei 2013 | 22:49 WIB
RZFJulian Aldrin Pasha
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak jabatan Menteri Keuangan lepas dari Agus Martowardojo, belakangan ini muncul sejumlah nama yang dianggap menjadi kandidat kuat untuk menduduki posisi tersebut.
Lantas, bagaimana respons istana atas munculnya nama-nama yang dianggap menjadi kandidat kuat Menkeu? Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (12/5/2013), menegaskan tidak bisa memberikan konfirmasi mengenai nama menteri keuangan hingga dilantik secara resmi oleh Presiden.
"Mengenai nama menkeu (menteri keuangan), saya belum bisa memberi konfirmasi mengenai nama, sampai menteri keuangan yang baru dilantik resmi oleh Presiden. Jadi oleh karena itu saya tidak bisa memberikan informasi atau keterangan lebih lanjut," katanya.
Hal ini dikatakan oleh Julian menanggapi beredarnya rumor penunjukan nama menteri keuangan yang baru untuk menggantikan Plt Menteri Keuangan Hatta Rajasa. Ia menambahkan, dalam waktu dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengumumkan nama menteri keuangan definitif ke masyarakat.
"Yang pasti pelantikan tidak akan terlalu lama, dalam bulan ini, dalam minggu ini," kata Julian.
Beberapa nama yang sempat muncul menjadi kandidat Menkeu di antaranya Darmin Nasution (Gubernur Bank Indonesia), Chatib Basri (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal), serta Anny Ratnawati (Wakil Menkeu). Namunj di luar nama-nama tersebut, belakangan juga muncul nama lain, yaitu Drajad Wibowo dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Sumber :
Antara
Editor :
Bambang Priyo Jatmiko


Hoki Angka Delapan dalam Bisnis


Senin, 13 Mei 2013 | 12:22 WIB

KOMPAS.com - Persaingan di dunia bisnis adalah hal yang tak bisa dielakkan. Agar dapat bertahan di tengah persaingan, kemampuan untuk dapat menangkap setiap peluang yang ada menjadi kunci agar dapat terus bertahan. Peluang memang dapat diciptakan, namun, seringkali peluang datang secara tak terduga, hal ini menuntut pebisnis masa kini untuk bisa berpikir cepat agar selangkah lebih maju dibanding para pesaingnya.

Selain kemampuan untuk  menciptakan atau melihat peluang, bisnis yang akan dibangun tentunya berawal dari sebuah ide. Seperti halnya peluang, ide datang dengan cepat namun cepat juga pergi atau menghilang, apalagi di zaman sekarang dimana setiap informasi bergerak dengan cepat. Tak hanya itu dalam berbisnis pun tak lepas dari faktor keberuntungan. Banyak mitos yang beredar dipercaya dapat meningkatkan bisnis seseorang, seperti  angka delapan yang dipercaya dapat memberi keuntungan pada tiap pemakainya. Dengan 8 Wonder pada Samsung Galaxy Note 8.0peningkatan bisnis Anda bukanlah sebuah mitos.

1. Wonderful Size
Hadir dengan ukuran yang pas dalam gengggaman Anda sehingga mobilitas tinggi Anda tak akan terganggu.

2. Wonderful Screen
Tak perlu lagi khawatir mata Anda lelah saat berlama-lama membaca ebook untuk menggugah ide bisnis. Menghadirkan fitur pintar E-Reading yang akan menyesuaikan kondisi baca optimal untuk mata Anda dan fitur Smart Stay nya secara otomatis menjaga layar terus menyala selama Anda membaca.

3. Wonderful Tools
S pen yang disematkan pada Galaxy Note 8.0 bukanlah tool biasa, pen ini dirancang untuk navigasi lebih ekstensif. Gunakan S pen saat mengaktifkan Reading Mode, Anda  dapat menandai bagian kata yang penting atau memberi keterangan dan menyimpannya untuk dijadikan referensi.

4. Wonderful Feature
Melakukan aktivitas bisnis  terasa jauh lebih mudah dengan berbagai fitur-fitur yang helpful. Anda dapat langsung berbagi dan mempresentasikan karya atau ide Anda ke berbagai perangkat presentasi langsung dari gadget Anda dengan fitur All Share Cast. Tak hanya itu berbagi data pun tak perlu lagi repot dengan kabel semua cukup menggunakan wi-fi.
Untuk Anda pebisnis yang suka memanfaatkan sinyal Wi-fi untuk browsing, kirim email atau sekedar sosialisasi dengan klien, rasakan sensasi kecepatan ganda di Galaxy Note 8.0 karena teknologi Wi-Fi Channel Bonding yang akan melipat gandakan kecepatan Wi-fi Anda.

5. Wonderful Apps
Ide bisa datang dari mana saja, atur setiap ide yang Anda temui tiap hari dengan gaya tulis tangan Anda sendiri langsung ke dalam kalender menggunakan aplikasi S Planner.  S Note akan  mentransformasikan setiap ide Anda menjadi lebih menarik dengan berbagai pilihan template yang elegan. Dengan Paper Artist ekspresikan jiwa seni Anda dan ciptakan mahakarya Anda sendiri dengan berbagai pilihan goresan kuas untuk menciptakan ilustrasi spektakuler.

6. Wonderful Memory
Galaxy Note 8.0 menyediakan slot MicroSD hingga kapasitas 64 Gb untuk Anda pribadi yang butuh keleluasaan mengekspresikan ide.

7. Wonderful Specs
Dukungan Quad Core prosesor yang bertenaga serta RAM 2 GB menjadikan semua kegiatanmultitasking, searching, streaming, dan gaming yang Anda lakukan dapat berjalan tanpa hambatan.

8. Wonderful Price
Semua hal menakjubkan tersebut kian sempurna dengan harga yang bersahabat, Rp 5,499,000.
Segera tingkatkan kinerja bisnis Anda dengan Samsung Galaxy Note 8.0! Untuk informasi lebih lanjut kunjungi laman ini atau kunjungi lama ini untuk mengetahui keseruan Samsung Galaxy Note 8.0! (Adv)

Editor :
advertorial

Ketika Miliarder Inggris Jadi Pramugari di Air Asia

Minggu, 12 Mei 2013 | 16:28 WIB
ASSOCIATED PRESS/ Vincent ThianRichard Branson
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Miliarder Inggris, Sir Richard Branson, mengejutkan penumpang pesawat Air Asia yang terbang dari Perth ke Kuala Lumpur, saat dia beraksi menjadi pramugari maskapai penerbangan berbiaya murah itu, Minggu (12/5/2013).

Dalam aksinya, Richard Branson mengenakan seragam pramugari berwarna merah dan berdandan menor, yang dipadu dengan stocking fish net. Dia melayani para penumpang Air Asia dengan berbagai makanan selama 30 menit, termasuk melayani bos Air Asia, Toni Fernandes.

Aksi Richard Branson menjadi pramugari di Air Asia bukannya tanpa sebab. Sebelum didapuk untuk peran itu, dia kalah taruhan saat tim jagoannya, Marussia Virgin Racing, kalah posisi dengan tim Lotus yang merupakan jagoan dari Tony Fernandes pada musim kompetisi 2010.
Saat itu, dua orang super kaya itu berujar, jika tim Lotus lebih jelek ketimbang Marussia Virgin, maka Tony Hernandes-lah yang jadi pramugari di maskapai Virgin Atlantik milik Richard Branson. Demikian pula sebaliknya, jika Marussia Virgin diungguli Lotus, maka Richard Branson yang harus menjadi pramugari di Air Asia.

Sial, pada akhir kompetisi 2010, Marussia Virgin hanya menempati posisi ke-12, atau 2 level di bawah Lotus. Akhirnya, Richard Branson-lah yang harus menjadi pramugari di Air Asia.

Upaya menjadi pramugari tersebut sempat tertunda saat Richard Branson pada awal 2011 dirawat akibat terluka setelah bermain ski. Dan, "hukuman" itu baru bisa dilakukan pada hari ini.
"Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi pramugari. Saya menikmatinya," ujar Richard Branson.

Meski menjadi pramugari, dia tetap menjaga trademark-nya, yaitu jenggot dan rambut pirang. Setibanya di Kuala Lumpur, dia disambut dengan karpet merah dan para awak media. Sebagian dana dari penjualan tiket penerbangan tersebut disumbangkan ke yayasan amal di Australia.

Sebagaimana diketahui, Richard Branson adalah orang terkaya nomor empat di Inggris. Bisnisnya tak hanya sebatas pada maskapai penerbangan, tetapi juga hingga ke penerbitan, biro perjalanan, pokeronline, kasino online, minuman beralkohol dan industri lifestyle lainnya.

Dia juga memiliki 16 persen saham di Air Asia X, unit bisnis Air Asia yang melayani penerbangan jarak jauh.


Sumber :
AFP
Editor :
Bambang Priyo Jatmiko

Perbankan Keberatan Larangan Fotokopi KTP

Selasa, 7 Mei 2013 | 20:05 WIB:
JAKARTA, KOMPAS.com — Industri perbankan mulai mengeluhkan surat edaran Mendagri yang melarang untuk memfotokopi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) karena menyulitkan untuk pendataan nasabah dan justru terjadi pemborosan anggaran belanja perusahaan.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto mengatakan, larangan fotokopi e-KTP akan menyulitkan kegiatan perbankan. Bagaimanapun, KTP harus dilampirkan dalam beberapa transaksi perbankan.

"Kalau e-KTP tidak boleh difotokopi, kegiatan bank akan susah. Sampai saat ini fotokopi KTP itu kan harus dilampirkan dalam beberapa transaksi perbankan, misalnya saat pembukaan tabungan baru, pembukaan deposito dan lain-lain," ujar Riyanto, Selasa (7/5/2013).

Hal itu diungkapkan Riyanto untuk menanggapi surat edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.13/1826/SJ, yang intinya melarang masyarakat memfotokopi e-KTP. Melalui surat edaran tersebut Mendagri 

Gamawan Fauzi menekankan bahwa e-KTP tidak diperkenankan untuk difotokopi, distapler, dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP.

Menurut surat edaran (SE) tersebut, instansi pemerintah, pemda, perbankan dan swasta wajib menyiapkan kelengkapan teknis yang diperlukan berkaitan dengan penerapan e-KTP, termasuk pembaca data (card reader) sebagaimana diamanatkan Pasal 10C ayat (1) dan (2) Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011.

Terkait hal itu Riyanto menilai ada sistem yang kurang bagus dalam implementasi e-KTP. Apabila perbankan harus menyediakan sendiri card reader e-KTP, maka hal itu akan menjadi pemborosan bagi perbankan.

"Kalau bank harus punya itu berarti bank harus investasikan itu minimal satu buah di setiap kantor cabang, dan saya juga tidak tahu harganya berapa. Selain itu, kalau alat itu memang dibutuhkan, maka diperlukan penyesuaian baru," kata Riyanto.

Sumber :
Antara
Editor :
Bambang Priyo Jatmiko


Ada 5 Negara yang Gagal Terapkan Redenominasi

Penulis : Didik Purwanto | Selasa, 7 Mei 2013 | 17:00 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODOUang lama berbagai pecahan termasuk pecahan kecil ditawarkan oleh pedagang uang di kawasan Pasar Baru, Sabtu (26/1/2013). Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia diharapkan gencar menyosialisasikan rencana redenominasi atau penyederhanaan pecahan rupiah agar masyarakat siap dan redenominasi tidak menimbulkan dampak inflasi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun depan, Indonesia akan merilis kebijakan penyederhaan nilai nominal uang atau redenominasi. Agar tidak gagal lagi, Indonesia harus belajar dari negara-negara yang pernah gagal dalam redenominasi.

Direktur Eksekutif Pusat Riset dan Edukasi Bank Indonesia (BI) Iskandar Simorangkir mengatakan, ada lima negara yang pernah gagal menerapkan redenominasi. "Negara tersebut adalah Rusia, Argentina, Brasil, Zimbabwe, dan Korea Utara," kata Iskandar saat seminar "Siapkah Indonesia Menghadapi Redenominasi" di kampus Perbanas Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Iskandar menambahkan, faktor penyebab kegagalan redenominasi tersebut, antara lain, waktu implementasi kebijakan ini kurang tepat, khususnya dalam hal tren fundamental perekonomian di negara masing-masing. Kebetulan, perekonomian mereka saat itu serta fundamental negaranya sedang memburuk.

Di sisi lain, lima negara tersebut memiliki kebijakan makro yang tidak sehat, antara lain bank sentral yang sangat ekspansif membiayai anggaran pemerintah, khususnya di Zimbabwe, serta kebijakan fiskal yang ekspansif (Brasil dan Zimbabwe).

Khusus untuk Rusia, Argentina, Zimbabwe, serta Korea Utara yang gagal menerapkan redenominasi ini disebabkan karena stok uang baru tidak tersedia saat warna negaranya ingin menukarkan uang, kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat tentang redenominasi, serta perekonomian tidak stabil.
"Di sisi lain, negara-negara tersebut juga memiliki inflasi yang tidak terkendali, pemerintah tidak bisa mengatur stabilitas harga kebutuhan pokok dan ketersediaan barang, nilai kurs valuta asing dalam keadaan tidak stabil, serta kurang tepat dalam memilih waktu saat menerapkan redenominasi," tambahnya.

Ekonom Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menambahkan, Indonesia memang pernah memangkas nilai mata uang atau sanering rupiah pada tahun 1950.
Kebijakan menggunting nilai rupiah ini memang beda dengan redenominasi yang akan dilakukan pada tahun depan. Rencananya, redenominasi akan dirilis pada tahun 2014 dengan masa transisi sekitar tiga tahun sehingga penerapan redenominasi secara penuh baru bisa dilakukan pada 2018 mendatang.

"Untuk redenominasi tahun depan, Indonesia dinilai lebih siap sebab semua syarat yang diperlukan untuk redenominasi sudah lengkap. Mungkin masalahnya hanya sosialisasi ke masyarakat saja," kata Telisa.

Bagaimanapun, sosialisasi ke masyarakat ini sangat penting karena menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijakan ini. Masyarakat nantinya menjadi pengguna kebijakan redenominasi. Bila masyarakat tidak mengerti, perekonomian negara akan terganggu karena masyarakat kebingungan dalam hal uang baru nanti.


Editor :
Erlangga Djumena


Malaysia dan Vietnam Merugikan Indonesia

Senin, 6 Mei 2013 | 09:20 WIB
KOMPAS/AGUS SUSANTOIkan yang siap diantar diatas becak motor di Pasar Peunayong, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis (14/2/2013). Sumber daya laut Indonesia yang melimpah berpotensi menjadi negara eksportir ikan laut kelas dunia. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
PONTIANAK, KOMPAS.com — Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak, Kalimantan Barat, mendapati 200 kapal berbendera Vietnam mengikat kerja sama dengan perusahaan Malaysia untuk mencari ikan. Sayangnya, wilayah operasi kapal-kapal Vietnam itu sering kali hingga ke wilayah Indonesia di Kalimantan Barat dan Kepulauan Natuna.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak Bambang Nugroho, Minggu (5/5/2013). Kapal-kapal Vietnam itu sesungguhnya hanya boleh beroperasi di perairan Malaysia dan Vietnam. Namun, sering kali mereka menjarah ikan di wilayah Indonesia yang masih memiliki banyak persediaan ikan.

”Kami sering menangkap kapal Vietnam. Namun, mereka masih terus mencuri ikan karena persediaan ikan di perairan Malaysia dan Vietnam semakin berkurang. Sektor perikanan tangkap di Vietnam dan Malaysia sangat intensif, sehingga persediaan di laut semakin sedikit,” ujar Bambang.
Ikan yang dijarah dari perairan Indonesia, khususnya di wilayah perairan Kalbar dan sekitar Kepulauan Natuna, tidak hanya dikirim untuk memenuhi kebutuhan di Malaysia dan Vietnam. Sebagian ikan itu bahkan diselundupkan lagi ke wilayah Kalbar seperti yang beberapa kali terjadi dan terulang lagi pada Kamis malam, pekan lalu.

Dua mobil boks bermuatan ikan kembung beku dari Malaysia ditangkap oleh Komando Resor Militer (Korem) 121/Alambana Wanawai di Desa Beduai, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau. Ikan itu hendak dibawa ke Kota Pontianak untuk dipasok ke sejumlah pasar tradisional.
Kepala Penerangan Korem 121 Mayor Eddy Wijaya menjelaskan, dua mobil boks itu mengangkut 9,5 ton ikan milik Hengky, warga Kota Pontianak. Saat ini kasus itu sudah diserahkan ke Kepolisian Sektor Beduai beserta dua mobil boks bernomor polisi KB 9661 WA dan KB 9666 UL.
Eddy menjelaskan, ikan itu diangkut dari Negara Bagian Sarawak, Malaysia, ke Kalbar melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong.

Kedua mobil boks itu memang memiliki surat izin pengeluaran barang dari Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong serta surat permohonan pemeriksaan jenis dan kesehatan ikan dari Stasiun Karantina.
Namun, kedua surat itu hanya berlaku untuk pengangkutan sampai ke Balai Karangan, Kecamatan Sekayam. Sekayam merupakan salah satu kecamatan yang berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak.

”Mengacu pada surat itu, ikan seharusnya tidak boleh dibawa keluar dari Balai Karangan apalagi sampai ke Pontianak yang tidak ada kaitannya dengan wilayah perbatasan,” ujar Eddy.
Bambang menambahkan, ikan kembung adalah salah satu jenis ikan di perairan Indonesia. Ikan itu juga bukan merupakan jenis ikan yang diperbolehkan untuk diimpor. (AHA/JON)

Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Erlangga Djumena


Kini Transfer ke Semua Bank Bisa di ATM

Penulis : Didik Purwanto | Senin, 6 Mei 2013 | 07:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) mendorong semua perusahaan penyedia jaringan anjungan tunai mandiri atau ATM (switching) agar bisa melakukan interkoneksi. Hal ini akan memudahkan nasabah melakukan transaksi khususnya transfer antarbank yang sampai saat ini masih dibatasi.

Sampai kini, ada tiga perusahaan switching besar yang ada di Indonesia. Mereka, yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), PT Rintis Sejatera (ATM Prima), dan PT Daya Network Lestari (ATM Alto). Satu lagi, perusahaan switching milik bank milik pemerintah yaitu PT Sigma Cipta Caraka (ATM Link).

Dari ketiga perusahaan switching besar itu, belum semuanya bisa terhubung satu dengan yang lain.
Akibatnya, untuk melakukan transfer antarbank di ATM belum bisa dilakukan, khususnya bank pemerintah ke bank swasta.
Contohnya saja, baru di awal tahun ini, transfer antarbank dari BCA ke Mandiri baru bisa dilakukan. Sebelumnya layanan transfer ini belum bisa. Begitu juga perbankan pemerintah seperti BNI, BRI, dan BTN juga belum bisa melakukan transfer ke BCA. Namun sebentar lagi, transfer ke semua bank mana pun di Indonesia bisa dilakukan.

Direktur Eksekutif Akunting dan Sistem Pembayaran BI Boedi Armanto mengatakan, dengan penyatuan sistem interkoneksi antar perusahaan switching ini nasabah tiap-tiap bank akan semakin terbantu dalam bertransaksi di perbankan, khususnya melalui ATM.
"Nantinya, ATM ini tidak hanya berfungsi sebagai teller yang hanya bisa mengambil uang saja, tapi juga transfer antarbank," kata Budi di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Berdasarkan data BI yang diambil dari perusahaan switching, perbandingan jumlah transaksi tunai dan transfer di tiga perusahaan switching masih didominasi oleh transaksi transfer. Di jaringan ATM Alto saja, perbandingannya sudah 26 persen dan 74 persen.
Sementara di jaringan ATM Bersama, perbandingannya sudah 30 persen dan 70 persen. Adapun di jaringan ATM Prima sudah 14 persen dan 84 persen. "Artinya masyarakat lebih suka menggunakan ATM sebagai media untuk transfer ke antarbank maupun interbank," tambahnya.

Selain bermanfaat bagi nasabah sendiri, dengan penyatuan sistem jaringan ATM ini tentu saja akan meningkatkan transaksi tunai maupun nontunai di ATM. Harapannya, perbankan juga bisa meningkatkan pendapatan nonbunga (fee based income) dari transaksi tersebut.
Di sisi lain, pihak perbankan sendiri juga bisa mengurangi biaya-biaya baik pendirian ATM baru atau pun harus bekerja sama dengan perusahaan switching tertentu. Perbankan juga bisa mengoptimalkan mesin ATM yang ada, sehingga tidak perlu menambah mesin ATM baru untuk menuju interkoneksi ini. "Selain biaya bisa ditekan, efisiensi bank makin meningkat. Akhirnya kita bisa bersaing dengan bank asing," tambahnya.

Pelaksanaan proses interkoneksi jaringan ATM ini telah dilakukan sejak Januari 2010 lalu. Namun baru akhir tahun 2012 ini, perusahaan switching dan pihak perbankan akhirnya mau bersepakat membentuk interkoneksi sistem antarjaringan di ATM.

Saat ini uji coba pengembangan hampir semuanya rampung dan dapat dipastikan dalam dua bulan ke depan ini pengujian akhir bisa segera selesai. "Juli nanti harus bisa terealisasi," tambahnya.
Pemilihan waktu Juli sebagai waktu yang tepat untuk interkoneksi ini disebabkan karena saat itu masyarakat sudah masuk bulan puasa, menyambut lebaran, dan sekaligus liburan sekolah. "Tentu saja transaksi akan besar di waktu itu," katanya.

Bank Indonesia menjamin bahwa biaya transaksi untuk transfer antarbank ini akan memiliki biaya yang sama dengan biaya transfer antarbank saat ini yaitu sekitar Rp 5.000 per transaksi.
Para perusahaan switching ini rela memangkas biaya transaksi agar masyarakat tidak terbebani biaya yang terlalu tinggi. "Perusahaan switching ini mau mengurangi marjin (keuntungannya). Sebab, meski marjin tipis, tapi volume banyak, untung tetap menggunung," tambahnya.

Hari ini, Senin (6/5/2013), akan dimulai penandatanganan kerja sama layanan transfer dana antarprinsipal ATM atau debet nasional di kantor Bank Indonesia pukul 09.00 WIB. Hadir dalam kesempatan ini adalah Gubernur BI Darmin Nasution hingga direksi tiga perusahaan prinsipal (switching).

Editor :
Benny N Joewono


Indonesia Menggiurkan!

Senin, 13 Mei 2013 | 07:34 WIB
SHUTTERSTOCK
KOMPAS.com - Pekan lalu, muncul berita resmi mengenai pembelian saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Penjelasan resmi BTPN kepada Bursa Efek Indonesia melalui keterbukaan informasi, telah mengonfirmasi rumor yang muncul beberapa bulan sebelumnya.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) membeli 24,26 persen saham Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Meski bukan sebagai pemegang saham pengendali, tetapi SMBC bisa ikut terjun dalam bisnis BTPN di sini. Kemudian, seperti yang dikemukakan SMBC, bisa jadi mengadopsi bisnis itu untuk dibawa ke negara lain yang sudah lebih dahulu dimasuki SMBC.
Ketika akuisisi itu terealisasi, sejumlah pertanyaan muncul. Ada apa dengan bank di Indonesia sehingga institusi keuangan yang berbasis di Jepang tertarik? Dalam skala lebih khusus, ada apa dengan BTPN sehingga institusi keuangan yang sudah memiliki bank di Indonesia–yakni Sumitomo Mitsui Indonesia- pun tertarik memiliki sahamnya?

Mari kita bicara tentang Indonesia dan potensinya. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta. Jumlah itu banyak? Tentu saja. Penduduk nomor empat di dunia.
Dengan jumlah masyarakat kelas menengah yang terus meningkat, posisi Indonesia semakin menggiurkan. Bayangkan saja, semakin banyak uang di genggaman tangan atau semakin tinggi jabatan seseorang, tentu perlu simbol status.

Dari sisi barang konsumsi, misalnya. Semakin tinggi pendapatan seseorang, umumnya tak cukupmakan menu pokok dan produk lokal. Keinginan membeli produk impor meningkat, disamping kebutuhan makanan ikutan yang sebelumnya tak pernah terpikir saat pendapatan belum setinggi saat ini.
Namun, dari sisi perbankan seperti BTPN, keunikannya lah yang membuat SMBC tertarik. BTPN selama ini fokus pada pembiayaan pensiunan dan masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi produktif. Bisa dibilang, kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah.

Dari hitungan Bank Dunia, ada sekitar 50 persen masyarakat Indonesia yang belum tersentuh akses perbankan. Dari sisi usaha mikro, kecil, dan menengah yang jumlahnya di Indonesia sekitar 52 juta orang, masih banyak yang belum bersentuhan dengan institusi keuangan bank.
Artinya, pasar untuk kelompok UMKM terbuka luas. Apalagi, Bank Indonesia sudah menerbitkan aturan agar setiap bank di Indonesia harus menyediakan porsi 20 persen dari kreditnya untuk sektor UMKM pada tahun 2018.

Angka-angka itu menjadi gambaran besarnya peluang yang bisa dimanfaatkan. Meskipun, bank harus mengeluarkan usaha yang lebih keras untuk membidik pasar UMKM ini. Misalnya, mendatangi calon nasabah ke lokasi usaha mereka. Akibatnya, biaya yang diperlukan sedikit lebih tinggi.

Besarnya potensi ini membuat UMKM-terutama di Indonesia-terlihat menarik. Kendati agak terlambat sadar, kini bank-bank yang beroperasi di Indonesia mulai ramai-ramai melirik pasar UMKM yang cukup berpotensi ini.

Bagaimana menggarap pasar yang terbuka luas ini? Mengutip pendapat presiden direktur sebuah bank swasta ternama di Indonesia : Saya akan konsentrasi di Indonesia, yang pasarnya masih sangat luas ini. Jangan sampai, pasar ini justru dimanfaatkan bank-bank asing.
Nah! (dewi indriastuti)

Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Erlangga Djumena


Ini 10 Perusahaan AS Pencetak Pendapatan Terbesar

Selasa, 7 Mei 2013 | 08:25 WIB
SHUTTERSTCOK.COMIlustrasi
NEW YORK, KOMPAS.com —  Peritel Wal-Mart menggeser ExxonMobil sebagai perusahaan dengan pendapatan terbesar dalam daftar tahunan 500 perusahaan terbesar AS (Fortune 500) yang dirilis majalah Fortune, Senin (6/5/2013) waktu setempat.  Apple berhasil masuk dalam 10 besar untuk pertama kalinya,  ke tempat keenam dari urutan ke 17 pada tahun sebelumnya.

Tahun 2012, laba gabungan dari 500 perusahaan terbesar AS ini mencapai 820 miliar dollar AS, turun dari rekor tertinggi yang dicetak tahun 2011 yakni sebesar 824,5 miliar dollar AS.

Namun, laba perusahan-perusahaan tersebut mencapai 6,8 persen dari penjualan, di atas laba rata-rata yakni 5,5 persen. "Yang menjadi pertanyaan apakah era keuntungan berlimpah ini akan terus berlanjut di masa mendatang?" kata editor senior Fortune, Shawn Tully.
Wal-Mart menempati tempat teratas pada daftar, menggeser perusahaan energi ExxonMobil dengan meraup pendapatan 469,2 miliar dollar AS, atau 19,3 miliar dollar AS lebih besar dari Exxon.

Namun, laba Exxon sebesar 44,9 miliar dollar AS masih lebih besar dibanding Wal-Mart yang "hanya" 17 miliar dollar AS. Exxon dan Wal-Mart terus berebut posisi teratas dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ini menjadi yang kesembilan kalinya bagi Wal-Mart berada di posisi teratas daftar tersebut.

Perusahaan-perusahaan energi masih mendominasi sepuluh besar Fortune 500, ditandai dengan Chevron yang berada di posisi ketiga, kemudian Phillips 66 di posisi empat, serta Valero Energy di urutan sembilan.

Sementara itu, perusahaan yang masuk dalam 10 besar lainnya adalah konglomerasi Warren Buffett,  Berkshire Hathaway di peringkat kelima, Apple posisi enam, General Motors ketujuh, General Electric urutan delapan, dan Ford Motor kesepuluh .

Tully juga memprediksi bahwa perusahaan akan dipaksa meningkatkan jumlah karyawan dan membayar gaji yang lebih tinggi seiring dengan membaiknya perekonomian.
Tully menandai 2012 sebagai tahun yang melihat kembalinya "animal spirits" atau  dorongan untuk bertindak. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah spin-off, merger, dan akuisisi.

"Selama beberapa tahun, para pemain telah menimbun uang tunai dan menjauhkan ekspansi. Pada 2012 mereka menempatkan uang tunai itu," sebut Tully.

Sumber :
AFP
Editor :
Erlangga Djumena


Hanya 4 Bank yang Kuasai Jaringan ATM

Penulis : Didik Purwanto | Senin, 6 Mei 2013 | 07:51 WIB
SHUTTERSTCOK.COMIlustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia menyebutkan hanya empat bank besar di Indonesia yang menguasai jaringan anjungan tunai mandiri (ATM). Catatan BI mendapatkan bersama empat bank besar ini hanya dua bank lain yang masih mengembangkan jaringan ATM dalam skala besar dan berkelanjutan.

"Empat bank besar itu menguasai hampir dua pertiga total ATM di Tanah Air," kata Direktur Eksekutif Akunting dan Sistem Pembayaran BI Boedi Armanto, Senin (6/5/2013). Keempat bank itu adalah Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan BNI.

Budi mengatakan, pada rentang 1998 sampai 2011, hanya enam bank yang secara kontinu melakukan investasi terminal ATM dengan mesin ATM di atas 2.000 unit. Namun, pertumbuhan jaringan ATM paling pesat hanya tercatat dilakukan keempat bank tersebut. Hingga akhir kuartal I-2013, jumlah jaringan ATM yang dimiliki BRI tercatat 14.397 unit, BCA 12.026 unit, Bank Mandiri 10.986 unit, dan BNI 8.279 unit.

Saat ini, di Indonesia, terdapat empat bank pemerintah, 31 bank swasta nasional devisa, 24 bank swasta nasional nondevisa, 26 bank pembangunan daerah (BPD), 14 bank campuran, 10 bank asing, 11 bank syariah atau unit syariah, dan sekitar 1.655 bank perkreditan rakyat (BPR). Setiap bank tersebut juga memiliki layanan ATM, tetapi kebanyakan bekerja sama dengan perusahaan jasa jaringan (switching) ATM tertentu.

Fakta tersebut, menurut Budi, merupakan alasan BI mendorong segera terealisasinya sistem interoperabilitas atau interkoneksi antar-jaringan ATM tersebut. "Minimal tahun ini bisa digunakan untuk layanan transfer," ujar dia.
Penandatanganan kerja sama interkoneksi antar-ATM akan dilakukan pagi ini, Senin (6/5/2013). Namun, realisasi dari kerja sama tersebut baru akan terealisasi pada Juli 2013.

Editor :
Palupi Annisa Auliani


Ini 10 Perusahaan Ternyaman untuk Bekerja

Penulis : Didik Purwanto | Senin, 13 Mei 2013 | 10:43 WIB
Aditya Panji/KompasTeknoGoogle
KOMPAS.com — Majalah Fortune baru-baru ini merilis daftar 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat (Fortune 500). Peritel Wal-Mart berhasil menggeser ExxonMobil sebagai perusahaan dengan pendapatan terbesar.
Namun, meski Wal-Mart menjadi pendulang uang terbesar, ternyata perusahaan ini bukan merupakan tempat terbaik yang paling nyaman untuk bekerja. Setidaknya itu menurut Fortune.

Berikut 10 besar daftar perusahaan ternyaman yang masuk dalam Fortune 500:

1. Google 
Ranking Fortune 500 pada 2013: 55
Jumlah pekerja di AS: 53.546
Kelebihan: menyediakan pijat gratis setelah 100.000 jam bekerja.
Tempat bekerjanya juga difasilitasi dengan tempat kebugaran, lapangan basket, hingga olahraga lainnya. Tempat bekerja dibuat seolah tempat bermain.

2. Net App Ranking Fortune 500 pada 2013: 408
Jumlah pekerja di AS: 7.426
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 134.209 dollar AS.
Selain itu, para bos akan menghargai setiap hal kecil yang dilakukan karyawannya.

3. Qualcomm Ranking Fortune 500 pada 2013: 149
Jumlah pekerja di AS: 15.693
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 145.416 dollar AS.

4. Chesapeake Energy Ranking Fortune 500 pada 2013: 233
Jumlah pekerja di AS: 13.242
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 127.858 dollar AS.
Perusahaan ini juga memberi bonus 8 juta dollar AS untuk 6.000 karyawannya pada 2011.

5. Devon Energy Ranking Fortune 500 pada 2013: 284
Jumlah pekerja di AS: 3523
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 185.295 dollar AS.
Selain itu, bos tidak akan sungkan memberi penghargaan khusus secara pribadi kepada karyawan berprestasinya.

6. American Express Ranking Fortune 500 pada 2013: 90
Jumlah pekerja di AS: 26.983
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 173.947 dollar AS.

7. Stryker Ranking Fortune 500 pada 2013: 305
Jumlah pekerja di AS: 10.696
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 74.600 dollar AS.

8. Marriot International Ranking Fortune 500 pada 2013: 230
Jumlah pekerja di AS: 99.174
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 53.549 dollar AS.
Sekitar 10 persen dari semua pekerja telah bekerja selama 20 tahun atau lebih.

9. Darden Restaurants Ranking Fortune 500 pada 2013: 328
Jumlah pekerja di AS: 177.655
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 55.792 dollar AS.

10. Whole Foods MarketRanking Fortune 500 pada 2013: 232
Jumlah pekerja di AS: 64.127
Kelebihan: rata-rata gaji tahunan 83.976 dollar AS.
Karyawan bisa memilih karyawan barunya untuk diajak bekerja di sana serta bisa melihat seluruh gaji dari semua pekerja. Di perusahaan grosir ini, semua transparan.

Sumber :
CNN Money
Editor :
Erlangga Djumena

Ini 20 Kota Tempat Tinggal Para Miliarder


Penulis : Didik Purwanto | Rabu, 8 Mei 2013 | 11:01 WIB
ShutterstockIlustrasi Amerika Serikat

KOMPAS.com — Lembaga riset Wealth Insight merilis data tentang 20 kota di dunia yang menjadi tempat tinggal para miliarder.
Dalam rilis tersebut, disebutkan bahwa 70 orang miliarder bertempat tinggal di New York, khususnya Manhattan. Namun, di posisi tiga besar, ada kota Moskwa dan London.
Berikut 20 kota dengan jumlah miliarder yang tinggal di kota tersebut:
1. New York (Manhattan), 70 miliarder
2. Moskwa, 64 miliarder
3. London, 54 miliarder
4. Hongkong, 40 miliarder
5. Beijing, 29 miliarder
6. Mumbai, 26 miliarder
7. Istanbul, 24 miliarder
8. Shanghai, 23 miliarder
9. Paris, 22 miliarder
10. Los Angeles, 19 miliarder
11. Shenzhen, 19 miliarder
12. Chicago, 15 miliarder
13. Singapura, 13 miliarder
14. Tokyo, 12 miliarder
15. Guangzhou, 12 miliarder
16. San Francisco, 11 miliarder
17. Dallas, 11 miliarder
18. Dubai, 11 miliarder
19. Houston, 10 miliarder
20. Sao Paulo, 10 miliarder

Sumber :
Editor :
Erlangga Djumena

>>> Popular Posts :


The Forex Quotes are Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal.